sepak tekong

Cara Bermain Sepak Tekong | Permainan Tradisional Sumatra Barat

Selain cara bermain yeye, beberapa hari lalu kami membicarakan permainan tradisional yang lain. Salah satunya adalah sepak tekong yang merupakan permainan tradisional Sumatra Barat.

Awalnya sih yang kami bicarakan adalah petak umpet. Tapi istriku kemudian menyebutkan kalau di Sumatra Barat, namanya sepak tekong. Aku jawab, di Palembang ada nama yang serupa, yaitu tepak tekong. Dan itu merupakan variasi dari permainan petak umpet.

Namun, variasi tepak tekong ini sangat unik dibandingkan permainan petak umpet biasa. Sebab, dalam permainan ini kita menggunakan kaleng atau batu.

Kata sepak tekong sendiri berasa dari kata sepak dan tekong. Sepak dalam bahasa Indonesia artinya memukul sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan kaki (ke muka atau ke sisi); tendang; depak, sedangkan tekong memiliki pengertian yaitu kaleng. Namun, di masa dulu “Tekoang” dalam pengertian Minangkabau adalah alat tukar seperti beras, air, minyak, dan lain sebagainya.  Di masa sekarang, tekong beralih pengertian menjadi kaleng karena lebih praktis dan mudah untuk didapatkan.

Jadi, utamanya, dalam permainan sepak tekong, kita menggunakan kaleng. Kaleng-kaleng disusun. Biasanya pakai kaleng susu atau kental manis. Namun karena kaleng sudah mulai jarang ditemukan, permainan sepak tekong menghadirkan variasi lagi dengan menggunakan batu yang berbentuk pipih.

Aturan mainnya pun ada beberapa versi. Salah satu versinya seperti ini:

Sebelum permainan Sepak Tekong dimulai, pilihlah tempat untuk meletakkan tekong di tengah-tengah halaman atau lapangan yang luas. Setelah itu, gambarlah lingkaran yang agak besar di sekitar tekong tadi. Kalian juga harus menentukan batas-batas untuk bersembunyi. Terakhir, lakukanlah hompimpa atau som. Pemain yang kalah akan menjadi penjaga tekong, sementara yang lain pergi untuk bersembunyi.

  • Pertama, seluruh anak bersama penjaga tekong berdiri di sekitar tekong. Selanjutnya, salah satu di antara mereka bisa menyepak tekong dan mengaraknya dengan kaki sejauh-jauhnya. Kemudian, si pencari mengejar dan mengambil tekong itu, lalu meletakkannya kembali ke dalam lingkaran. Secara bersamaan, ketika si pencari mengejar tekong, para pemain yang lainnya berlari untuk bersembunyi.
  • Kedua, si pencari duduk di atas tekong sambil menutup mata, pada saat itu juga pemain yang lainnya pergi bersembunyi meneriakkan kata “siap”. Jika di antara yang bersembunyi menjawab “belum”, si pencari tidak boleh membuka matanya. Jika tidak ada jawaban, si pencari bisa membuka matanya dan siap mencari teman-temannya. Apabila di antara yang bersembunyi ada yang diketahui si pencari dan dapat disebutkan namanya, dia harus secepatnya keluar dari tempat persembunyiannya dan berusaha lebih dulu untuk menyentuh tekong daripada si pencari. Bila gagal menyentuh tekong, ia dinyatakan tertangkap dan si pencari akan pergi lagi mencari pemain yang bersembunyi. Saat si pencari pergi meninggalkan tekong dan ada pemain yang bersembunyi datang menyepak tekong, maka pemain yang sudah tertangkap tadi dapat bersembunyi lagi.
  • Terakhir, pemain yang lebih banyak bertugas menjadi si pencari dianggap kalah. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *