Episode Battle Trip yang menampilkan Hyunjae dan Haknyeon dari The Boyz membuatku teringat pada kenangan masa kecil. Kami sekeluarga berangkat dari Palembang ke Jawa mengendarai mobil yang compang-camping karena seminggu sebelum keberangkatan, Bapak mengalami kecelakaan kecil.
Kaca di sebelah kursi depan pecah. Darurat, karena belum sempat diganti, Bapak memasang plastik tebal yang biasa menjadi alas meja untuk menutup kaca pintu tersebut.
Sialnya, kala itu masih musim hujan. Setiap hujan turun di perjalanan, ada air hujan yang menerobos masuk lewat selanya. Namun, yang lebih mengerikan adalah manakala kami ke Taman Safari di Cisarua. Kami masuk ke tempat penangkaran hewan. Dan bergidik ketika masuk ke wilayah para raja hutan. Singa dan harimau.
Aku 5 bersaudara. Ditambah sopir, kami berdelapan satu mobil. Aku yang paling kecil duduk di depan dipangku Bapak. Bayangkan betapa takutnya aku memikirkan singa dan harimau itu menyadari kaca mobil ini tidak ada!
Taman Safari memang menjadi magnet terkuat bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dua variety show populer dari Korea Selatan bahkan telah mengunjungi Taman Safari. Pertama, Running Man. Kedua, Battle Teip.
Tidak bisa dimungkiri bahwa taman yang luasnya ratusan hektar itu bikin kita pengen mengulangi kunjungan. Sebab, tak akan cukup rasanya jika hanya dikunjungi satu kali. Ada banyak wahana di sana. Dan bahkan ada air terjunnya juga lho.
Hanna suka penguin. Dokpri.
Aku berkesempatan mengunjungi Taman Safari lagi baru akhir tahun 2016 lalu. Itu pun karena diajak liburan bareng keluarga besar.
Dari waktu kecil, sampai punya anak kecil. Waktu yang sangat panjang. Hanna, anakku, pun sangat menikmati mengenal hewan-hewan di Taman Safari.
Namun, aku belum berkesempatan ke air terjunnya. Padahal lokasinya hanya 200 meter dari panggung Cowboy Show. Curug Jaksa namanya, setinggi 45 meter, dan mempunyai cerita tersendiri dari penduduk setempat. Konon apabila pengunjung membasuh muka di air terjun tersebut, dapat awet muda dan enteng jodoh.
Curug Jaksa. Sumber: Suara.com
Ngomong-ngomong soal air terjun, di Puncak sendiri banyak banget air terjun. Yang pernah kukunjungi adalah Curug Panjang di Megamendung. Curug ini menyediakan water treking yang dijamin seru.
Waktu itu aku ke Curug Panjang bersama temanku Adhi Guna. Berdua saja. Kami ke ana hanya bermodalkan Google Maps.
Pengalaman ke Curug Panjang sangat mengesankan. Karena sedikit mistis. Satu malam sebelum ke sana, Adhi bertanya padaku, apakah ada yang pernah meninggal di sana. Soalnya dia bermimpi didatangi oleh arwah orang yang mengaku meninggal di sana.
Adhi memang agak indigo.
Adhi yang biasanya periang, sepanjang perjalanan treking diam saja. Dia tidak ikut melompat dari batu batu tinggi. Dia tidak ikut berenang. Hanya menyaksikanku dari pinggir saja.
Padahal water treking sangatlah seru. Kami melewati berbagai Curug dari Curug Priuk juga Curug Naga. Batu loncatan tertinggi sekitar 8 meter pun kulakoni.
Selesai perjalanan, barulah Adhi banyak bercerita suasana ghaib apa yang ia saksikan di curug-curug itu. Mau tak mau aku juga ikut merinding dong. Mengingat lagi dengan tanpa beban aku bersenang-senang di sana. Bahkan di tempat aku melompat saat di Curug Panjang, di situlah ternyata lokasi ada yang pernah meninggal.
Sial betul, sang penjaga tak bercerita padaku sebelumnya. Katanya kalau diceritakan nanti aku tak jadi melompat.
Lebih sialnya lagi, dokumentasi saat water treking hilang setelah dipindahkan ke flash disk. Sementara memori di kamera rusak. Yang tersisa hanya sebagian di Curug Panjang saja.
Banyak banget sebetulnya Curug lain di sini namun aku belum berkesempatan. Contohnya saja ada Curug Tujuh. Medan treking ya dininati karena menantang. Siapa yang sanggup mendaki dari Curug satu ke Curug tujuh jadi kebanggaan tersendiri. Biasanya orang berhenti di air terjun ketiga atau keempat saja.
Tentu saja, waktu sehari nggak akan cukup menjelajahi wisata di daerah Puncak dan sekitarnya. Mau puas ya minimal 3 hari!